Tranung Kite dot net

SUMBANGAN KEWANGAN JIHAD FISABILILLAH
Bank Islam Cawangan Dungun No : 13044-01-0009696
Nama Pemegangan : Dewan Pemuda Pas Kawasan Dungun

BENCIKU BERBUNGA CINTA

Assalamu'alaikum w.w

Sambil menikmati dialog rekan-rekan tentang kristenisasi dan seluk beluknya, ada baiknya saya selipkan sebuah kisah nyata pengakuan seorang yang dulunya penganut KRISTEN fanatik, benci dengan Islam - namun kini telah kembali kepada FITRAH-nya dalam rangkulan ISLAM yang kini sangat di-CINTA-inya. Selamat membaca.

Oleh : Jendri Marisi Tamba

Anda mungkin pernah dengar benci asal dari sebuah kecintaan. Bila kita benci pada sesuatu, maka kebencian itu akan terus menghantui kita dan makin menggerogoti saja, tapi bisa juga kita tepis dari hati kita atau bisa juga menimbulkan kecintaan. Pendapat ketiga ini yang mungkin saya alami.

Lahir di Simalungun, 17 Mei 1972, dalam keluarga yang memeluk agama kristen. Sampai saya hijrah ke kota pendidikan ini untuk menimba ilmu, ajaran ini tetap saya pegang teguh. Walau pada akhirnya semua itu sekarang tinggal menjadi kenangan pahit saja bagi saya yang melepaskan beberapa tahun umur saya tanpa faedah dengan tidak memeluk agama Islam.

Sebelum timbulnya rasa kecintaan saya kepada Islam dan masukmenjadi penganutnya, yang ada dalam hati saya hanyalah rasa bencikepada Islam. Rasa kebencian itu merasuki jiwa saya yang sebenarnya belum mendalami tentang Islam. Yang saya ketahui hanyalah bahwa orang non-Kristen (bukan pengikut Kristus yang mengakuinya sebagai Anak Allah) ialah merupakan orang KAFIR. Dan di hari penghakiman nanti Yesus Kristus juga tidak akan mengakuinya, demikian juga dengan Bapa yang ada di Surga. Secara logika Kristen mengemukakan bahwa tiada agama yang lebih baik selain agama Kristen sehingga hanya penganutnyalah yang menjadi calon penghuni surga kelak.

Ajaran ini terus merasuk dalam hati saya, sehingga bilamana melihat orang non kristen maka hanya pikiran jelek yang merasuki pikiran saya, dan beranggapan bahwa orang itu ialah calon sahabat Luciver nanti di penyiksaan Neraka. Karena itu maka saya memilih milih teman bermain. Interaksi dengan non kristen saya jaga batas batasnya. Apalagi menurut anggapan kami (umat Kristen) orang Islam itu memebelotkan isi Al-Kitab, khususnya tentang Yesus yang tidak diakui sebagai Sang Penebus Dosa umat manusia.

Pada kenyataan selanjutnya saya ternyata tak bisa mempertahankan dan menegakkan pendapat saya itu. Berawal dari persahabatan dengan teman Muslim yang tidak dapat saya hindari, karena tak adanya alasan memusuhinya secara jasamaniah. Berawal dari berteman dan akhirnya terjadi dialog-dialog tentang agama masing-masing.

"Tuhan itu ialah Trinitas" itulah yang saya ungkapkan dalam banyak dialog tapi dia menyangkalnya dengan mengatakan bahwa Tuhan itu Esa, Dia zat yang Maha Agung, tidak beranak dan tidak diperanakkan. Logikanya bila Tuhan itu punya keturunan, berarti Tuhan itu tak ubahnya seperti kita. Sifat manusia ialah berketurunan, maka jika Yesus itu anak Allah, berarti Yesus pun akan memiliki keturunan. Hal yang kedua yang membuat `goyah' pendirian saya ialah Yesus itu Tuhan dan Tuhan itu ialah Trinitas berarti dalam pengertian Tuhan yang saya anut ada TIGA ZAT yang berkuasa atas umat manusia, maka akan ada perebutan pengaruh dari ketiganya terhadap umat mereka. Dan mereka tentu akan berbeda di beberapa ..... kenyataannya diri sebagai Roh Kudus maka hal itu bila kita terapkan pada sistem pemerintahan akan muncul dualisme. Apa ini bisa anda terima, begitupun saya. Bingung menelaahnya. Ditambah lagi dengan keterangan dari Dia (lihat Yohannes, 20:17). Dari keterangan-keterangan itu akhirnya timbul satu fikiran dalam otak saya yaitu ternyata ISLAM itu lebih masuk akal. Tuhannya hanya SATU, tidak beranak dan tidak diperanakkan. Al-Qur'an itu ialah benar dan asli karena dijaga sendiri oleh Tuhan sampai akhir jaman tanpa dibumbui oleh logika orang-orang pintar yang akhirnya malah menyesatkan ajaran yang sesungguhnya.

Murtad memang merupakan dosa besar, tapi akankah saya katakan yang salah itu benar, sedang yang benar itu salah ? Alhamdulillah, ternyata hati saya belum sekotor itu. Pertama kali mengucapkan dua kalimah syahadat tanggal 2 Februari 1993 membuat haru hati saya. Seolah saya dilahirkan kembali bak kertas putih, yang belum berisi tulisan-tulisan perbuatan saya yang telah lalu. Karena hakekatnya manusia lahirnya itu suci dan segala dosanya dia tanggung sendiri.

Mungkin kawan-kawan seagamaku dulu menganggap bahwa aku ialah orang yang berdosa dan mungkin paling berdosa karena murtad. Namun semua itu dapat saya tepis dengan keyakinan akan agama yang H A Q ini. Dan saya berkeyakinan bahwa justeru sayalah yang telah diberi cahaya Tuhan. Saya terima dengan lapang dada semua gunjingan tentang diri saya, apalagi ketika pulang kampung. Saya kasihan kepada mereka yang belum menemukan kebenaran jalan hidupnya. Belum mengerti akan apa yang mereka `benci' itu sebenarnya ialah suatu kebenaran yang mutlak. Semoga mereka di kelak kemudian harijuga diberikan cahaya (=hidayah; wasi'an) kebenaran yang sudah saya dapat kan sekarang. Dan semoga kebenaran Islam akan semakin menyertai segenap gerak langkah dalam hidup saya selanjutnya.

dari isnet.






______________________
Terbitan : 10 Sept 2002

Ke atas Ke atas Home Home

Diterbitkan oleh :
Lajnah Penerangan dan Dakwah, DPP Kawasan Dungun, Terengganu
http://clik.to/tranung atau http://www.tranungkite.cjb.net
Email : webmaster@tranungkite.net
atau : tranung2000@yahoo.com